<p><strong>DALUNG (07/07/2025)</strong> - Melihat Kuliner Tradisional Khas Cimenyan pada Kegiatan Orientasi Lapangan Peningkatan Kapasitas dan Wawasan Perangkat Desa, Staf Desa, BPD Dalung dan KIM Desa Dalung Tahun 2025 mengunjungi Desa Cimenyan, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Kamis (12/6) yang bertempat di Kantor Desa Cimenyan. Kipsong, kuliner tradisional khas Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kini mulai mencuri perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Makanan ini berbentuk keripik singkong yang diolah dari bahan baku lokal dan dipadukan dengan rempah-rempah khas, menghasilkan rasa gurih yang unik serta tekstur khas yang disukai banyak orang.</p> <p> </p> <p>Kipsong, singkatan dari Keripik Singkong, merupakan makanan tradisional yang sudah turun-temurun disajikan pada acara adat dan pertemuan warga. Singkong yang digunakan dipanen langsung dari tanah Cimenyan, karena menurut para pengrajin, cita rasa singkong sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah dan suhu setempat. <em><strong>“Ketika bahan bakunya dari luar daerah, teksturnya jadi berbeda,”</strong></em> ungkap Ibu Sri, pelaku UMKM sekaligus produsen Kipsong.</p> <p> </p> <p>Produksi Kipsong dilakukan oleh para pelaku UMKM lokal di Cimenyan. Salah satunya adalah Ibu Sri yang telah memasarkan Kipsong hingga ke Bogor dan Jakarta. Produk ini juga telah masuk dalam jaringan komunitas UMKM tingkat kabupaten yang rutin menjalin komunikasi dan kolaborasi.</p> <p> </p> <p>Meski telah lama menjadi makanan tradisional masyarakat Cimenyan, pamor Kipsong meningkat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke kawasan perbukitan Cimenyan. Momentum ini dimanfaatkan oleh pemerintah desa dan komunitas pariwisata untuk mempromosikan Kipsong lewat festival kuliner dan media sosial.</p> <p> </p> <p>Saat ini, Kipsong tersedia di berbagai titik oleh-oleh di sekitar kawasan Cimenyan dan beberapa kota lain seperti Bogor dan Jakarta. Produk ini dikemas dalam ukuran 150 gram, 250 gram, dan 500 gram, dengan harga mulai dari Rp10.000. Daya tarik utama Kipsong terletak pada rasanya yang autentik serta proses produksinya yang masih tradisional. Dua varian rasa paling diminati adalah original dan pedas, yang mencerminkan selera lokal namun tetap diterima secara luas oleh wisatawan.</p> <p> </p> <p>Dengan omset yang bisa mencapai Rp 4 juta per bulan, Kipsong telah menjadi salah satu sumber penghasilan bagi warga. Meski tidak selalu sesuai ekspektasi dari sisi pengeluaran, pemasukan dari usaha ini cukup menjanjikan. <em><strong>“Pemerintah desa berharap Kipsong dapat menjadi ikon kuliner lokal yang mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan membuka lebih banyak lapangan kerja di kawasan Cimenyan,”</strong></em> tutur salah satu staf Desa Cimenyan.</p> <p> </p> <p><strong>(KIMDLG-017).</strong></p>
Kipsong, Kuliner Tradisional Khas Cimenyan Mulai Dilirik Wisatawan
07 Jul 2025